Dan sekali lagi , itu tidak mudah
Tapi mengikuti beberapa teori yang mendasari Web Design, yang dibuat oleh para pelopor, mereka yang telah terlebih dahulu berkiprah ,di bidang Web Design , akan dapat membantu anda, jika anda masih mau belajar tentunya :)
Mendesign untuk Web membuka daerah kemungkinan yang serba baru , dan pada saat yang sama. Web Design juga lahir dari serangkaian batasan-batasan yang diciptakan oleh dunia Web itu sendiri.
Salah satu bedanya aja nih .. saat anda mendesign untuk Web, apa yang anda kerjakan tidak pernah dianggap selesai. sisi positifnya , Anda selalu dapat menambahkan , mengkoreksi , meredesign , menyempurnakan hasil karya ( dalam bentuk Web Site tentunya ) anda. simplenya UPDATE! adalah salah satu kelebihan media Web , Sisi Negatifnya, tentu saja lebih banyak kerja , lebih banyak pikiran dan klien yang belum tentu mengerti Sisi Positif dan Negatif dari Web , jelas akan mempersulit anda.
Kembali ke rangkaian batasan Web (limitations of the Web), Lance Arthur dari Glassdog, dalam artikelnya di site tersebut punya teori sbb:
" Web Design originates from a field of limitations ... Seeing this as a challenge to be overcome instead of a wall of invulnerability may sound like one of those motivational posters that middle managers rely upon, but it applies. The demons that plague you once you've settled on the One True Design for your project, whatever it may be, mean you must create perfection... then set about destroying it while attempting to hold onto the best parts of what you've created .. "
Dan inilah daftar (panjang), batasan-batasan tersebut :
PLATFORM |
|
BROWSER |
|
USER ISSUE |
|
ACCESSIBILITY |
|
Panjang kan ?
Masih menurut Lance Arthur, batasan -batasan baru ini terus bertambah dan karena beberapa sebab , batasan-batasan lama tetap ada. Meninggalkan tiga pilihan untuk Web Designer
- Memperhitungkan masalah-masalah tersebut di atas, membuat multiple version ( beberapa versi ) dari Web Site anda untuk Platform , Browser, dan Audience yang berbeda.
- Menerima (baca: Menyerah) bahwa anda tidak akan dapat mentargetkan audience seluas-luasnya untuk menikmati site anda dan membuat perubahan yang mengijinkan akses , minimal untuk contents , misal dengan versi text-only.
- Melakukan Apa yang anda mau, tanpa kompromi, mengalienasikan beberapa bagian audience anda.
Jadi ?
Menurut Lance Arthur, bertemanlah dengan batasan-batasn Web tadi. dan menurut beliau lagi, Web Design adalah bisnis yang bikin frustasi , sehingga wajar kalo mereka yang pusing memikirkan hal-hal diatas dibayar mahal.
Tingkat kesuksesan seorang Web Designer juga bergantung pada seberapa besar dana, kepercayaan dan kerjasama yang diberikan klien. Anda harus menetapkan di awal proyek Web Design anda : Siapa Target Audience-nya, Apa Kegunaan Site tersebut, dan kemudian meyakinkan klien untuk meninggalkan anda sendiri sampai anda mempunyai sesuatu untuk dipresentasikan.
Ada Teori laen yang lebih mudah ?
Menyerah sudah ? jangan dulu ... ada kok Teori laen , yang (kedengarannya) lebih mudah .. dari Jason Kotke , dari osil8, menurut beliau ..
Web design adalah design informasi (information design) sebuah jalan mengkomunikasikan informasi kepada audience anda.
Information Design , kedengaran seperti serious stuff ? memang benar! , Orang-orang telah mendesign Informasi bertahun- tahun , bahkan sebelum Web datang , dan mereka akan terus melakukannya bahkan setelah Web tidak ada lagi ( dan itu masih lama sekali , kalaupun hal itu terjadi :)
Beberapa orang bilang bahwa Web adalah media yang benar-benar baru, dan karenannya memerlukan pendekatan yang baru juga. Pada dasarnya, Web adalah tentang Komunikasi , anda ingin orang melihat teks, contents, seni anda. dan Komunikasi ( yang efektif ) memerlukan Perencanaan.
Demikian menurut beliau , Jason Kotke dari otil8.
Sekian dulu Dasar Web Design bagian pertama dari toekangweb, semoga bermanfaat bagi anda, dan nantikan di edisi berikutnya dari toekangweb , lanjutan dari artikel ini , Elemen-elemen dari Web Design ... dan Langkah-langkah dalam Web Design menurut Jason Kotke dan Lance Arthur.
oleh Doni Yudono
0 komentar:
Posting Komentar