Wiimote - revolusi HCI

Bagi yang sudah bosan “terkungkung” dengan keyboard, mouse, dll sebagai perangkat HCI, perangkat-perangkat baru menjadi selalu menarik.
Ada alat yang bisa mendeteksi seluruh gerakan tubuh kita. Webcam yang bisa mendeteksi gerakan di depannya. Bagi penderita RSI, keyboard & mouse khusus jadi sangat membantu mereka. Ada lagi software text-to-speech, dan kebalikannya, speech-to-text. Dan banyak lagi lainnya.

Tapi yang paling menarik bagi saya (selain brain plug) adalah Wiimote. Sejak pertama kali tersiar kabar mengenai alat yang unik ini, saya yakin bahwa akan ada revolusi besar - paling tidak bagi posisi Nintendo sendiri di pertarungan di arena game console.

Pertama, Wiimote mengusung konsep input yang sangat menarik - motion sensor. Sebetulnya Wiimote bukan yang pertama - beberapa di antaranya telah saya sebutkan di paragraf pertama. Namun, Wiimote sepertinya adalah yang pertama yang sukses secara massal, mudah digunakan, harganya terjangkau, dan universal - tidak hanya di Nintendo Wii, namun kinipun sudah mulai bisa digunakan di PC.

Kedua, Wiimote bukan hanya perangkat input (IR sensor, motion sensor, buttons); namun sekaligus juga adalah perangkat output (force feedback, speaker, LED).

Ketiga, aplikasi Wiimote tidak hanya semata untuk game, berbeda dengan game controllers lainnya; tapi bisa jauh lebih luas lagi dari itu.

Kemarin ini saya berbincang-bincang dengan kawan mengenai potensi Wiimote — software (bukan video) tutorial aerobik, dimana Anda musti menggerak-gerakkan Wiimote sesuai instruksi. Keahlian Anda tidak hanya menjadikan Anda top scorer, namun sekaligus menjadikan badan lebih sehat.
Lalu Wiimote sebagai interface ke dunia virtual seperti SecondLife. Atau, belajar karate dengan Wiimote ? Tidak hanya mendapatkan nilai tinggi dan instant gratification / kepuasan melihat musuh-musuh di layar bertumbangan, Anda juga mendapat keahlian praktis. Dan masih banyak potensi lainnya.

Mudah-mudahan Nintendo dan vendor software PC bisa segera menyadari peluang ini, dan mewujudkannya menjadi kenyataan. Mari kita tunggu bersama-sama.
http://harry.sufehmi.com

OLD Apple-Lisa

"Lisa" adalah Personal computer yang revolusional yang dibuat oleh Apple Computer Inc. Diantara tahun 1980'an. Proyek Lisa dimulai oleh Apple pada tahun 1978 dan dengan pelan-pelan berkembang menjadi proyek mendesain sebuah personal computer yang powerful dengan graphical user interface (GUI) hal ini menjadikan target bisnis untuk para konsumen. Sekitar tahun 1982, Steve Job dipaksa keluar dari proyek Lisa, sehingga Dia lebih memilih bergabung dengan proyek Macintosh. Berlawanan dengan yang diyakini banyak orang, Macintosh bukanlah keturunan langsung dari Lisa, meskipun dengan jelas terdapat banyak kesamaan diantara system-system yang diterapkan.

Hardware
Lisa pertama kali diperkenalkan pada bulan Januari 1983 pada harga $9,995 (sekitar 19.000 dolar di tahun 2005 ini). Saat itu adalah Personal Komputer pertama yang dikomersialkan memiliki GUI dan mouse. Lisa saat itu menggunakan Motorola 68000 CPU pada 5 MHz Clock rate dan memiliki 1 MB RAM. Pada Lisa terdapat dua macam tambahan, floppy disk drive 5¼ inch didesain dengan dua pasang head, satu per sisi, yang dapat bekerja secara independen. Drive ini membutuhkan media tambahan dengan dua pembuka head. Mereka diberinama drive "Twiggy". Hard drive external 5 MB Apple ProFile (yang originalnya didesain untuk Apple III) juga ditawarkan. model selanjutnya dari Lisa II menggunakan floppy single disk drive 3½ inch dan dengan pilihan 5 atau 10 MB hardisk internal. Pada 1984 diwaktu yang sama secara resmi macintosh telah diresmi-kan, Apple mengumumkan bahwa mereka memberikan 5 MB hard drive secara Gratis kepada peng-upgrade pemilik Lisa 1.

Software
Operating system (OS) “Lisa” memiliki keistimewaan antara lin kooperatif (non-preemptive) multitasking dan memiliki virtual memory, yang merupakan fitur-fitur sangat canggih untuk sebuah PC. Kegunaan virtual memory untuk menggandakan system disk yang lambat yang dikarenakan performa system yang kelihatannya lembam pada waktu tersebut. Pada dasarnya, “Lisa” menyerupai Xerox Star dalam hal system komputerisasi impian untuk kantor; maka dari itu, Lisa memiliki 2 user mode utama: “The Lisa Office System” dan “The Workshop”. “The Lisa Office System” adalah system GUI untuk pengguna-pengguna akhir. “The Workshop” adalah program pengembangan system dan hampir semuanya menggunakan text, meskipun menggunakan GUI text editor. “The Lisa Office System” akhirnya dirubah namanya menjadi”7/7”, yang mengacu pada 7 program aplikasi didalamnya. [vin]

Xerox Star ( USA 1981 )




xerox_star.jpg (27504 bytes)

General

Researchers at the Xerox Palo Alto Research Center designed the Alto -- the first work station with a built-in mouse for input. But then came the Star. Also known as Information system 8010.

The technologies that make up the Star extend as far back as 1945. A man by the name of Dr. Vannevar Bush printed an article in the July 1945 issue of The Atlantic Monthly entitled "As We May Think". In the article, he offers military scientists a different role once the fighting ceased. The role of making our store of knowledge more accessible. The article envisions instruments that when properly developed, will give man access and command over knowledge. Dr. Bush foresaw a computer designed for the purposes of applications other then number manipulation. He called it the Memex. However, the technology and the imagination needed to implement it were not there at the time.

In the 1960s, Ivan Sutherland (now of Sun Microsystems) developed Sketchpad as an interactive graphics system. It allowed users to create graphics on the screen with a light pen. The graphics were treated as objects to be manipulated. These object could be joined together to form more complex objects which then can be treated as units. This became the influence for Star's user interface and graphical applications.

During the 1960s, Douglas Engelbart and his colleagues created the On-Line System (NLS) that was implemented with what was to be called hypertext. NLS provided key tools such as teleconferencing, e-mail, word processing, hypertext linking, idea development editors and user controlled configuration and programming. However, in order for the NLS to work, tools had to be developed. Among these were the mouse, a chord keyboard, a full windowing software environment, on-line help and consistency of the user interface. The Star development team became inspired by the use of textual and graphical information in trees and networks. One of these members was Rich Pasco who came to Atari in 1983 to try to convince them to place a mouse on the Atari 800. He even had an interface and drivers prepared.

Another chief influence of the Star was Alan Kay. He wrote a paper about the Reactive Engine concept. He also developed the Smalltalk language.

Kay used the Alto to build his version of a personal computing system that would supply users with the building blocks needed to make tools and applications for individually defined information processing problems. He developed prototypes for a laptop computer, called Dynabook. As with Dr. Bush, the technology for this laptop system was unavailable at the time.

The prototypes developed in Xerox eventually evolved into the Smalltalk language, with the help of children. Kay had concluded that children learn more from sounds and graphics rather then text. So Smalltalk relied heavily on graphics and animation. Even though Smalltalk promoted bitmapped displays, mouse input, windowing environment and simultaneous applications, Star was not written in Smalltalk, as many people would like to believe.

One of the developers of the Star was David C. Smith, who wrote the first large program in Smalltalk. He introduced the concept of using images that users can manipulate that acts on the represented data.
The images are known now as icons.

Two other developers, Charles Simonyi and Butler Lampson contributed a document editing system called Bravo which demonstrated the WYSIWYG (What You See Is What You Get) concept to its fullest extent at the time. The text could be edited on-screen with such features as boldface, italics, and underline, with the exact same image shown on laser printer. Bravo was used throughout Xerox. Larry Tesler's prototype text editor, Gypsy, among other prototypes and ideas were adopted into Bravo and BravoX was later released.

The developers of BravoX left to different companies that resulted in the release of Microsoft Word and LisaWrite. Both products are direct descendants of BravoX. Laurel and Hardy are E-mail packages that allowed E-mail to become more accessible to the non-engineering staff at Xerox and eventually became crucial to Star. Finally, OfficeTalk, written by Clarence Ellis and Gary Nutt, demonstrated common office tasks and jobs as they go from person to person within an organization. As developers became more experienced with OfficeTalk, they gained ideas for Star, since both systems had common goals.

Stars graphical capabilities came from such products as Draw and Sil, which succeeded Sutherland's Sketchpad. Markup, a bitmap editor (or a paint program) and Flyer, another paint program written in Smalltalk were both written for the Alto which inspired Doodle. Doodle evolved into Free-Hand Drawing for ViewPoint (a descendant of Star). The laser printer, invented at PARC, was invented to match the quality of the text and graphics from the screen to paper. Press (later developed into Interpress) became a page-description language in which any computer can describe what the output is going to be to the laser printer. This became a part of the Star system. Some developers of Press and Interpress later formed Adobe and developed a more modern page-description language, Postscript.

xerox_star_gui.jpg (31344 bytes)
Xerox Star GUI

When Xerox PARC was developing the first GUI, as seen on the 8010, Lee Jay Lorenzen was a key member of the team. He was later hired by Digital Research Inc., where he worked on a GUI he wanted to call Crystal (after an IBM project at the time, called Glass). Since Crystal was already trademarked, the project was renamed Gem. The acronym GEM (Graphical Environment Manager) came later. Lee wrote the vast majority of GEM/1 following his designs from the Xerox closely. In fact, his expertise writing first the Xerox system and later GEM allowed him to walk away from DRI and create a smaller cut-down version for his company, Ventura.


Specifications

in preparation

Description

In 1981 Xerox introduced the 8010 “Star” Information System, an office automation system. The system was designed for the casual user, and their personal workstations would be connected via Ethernet, sharing printers, and servers, etc. Star used a bitmapped screen, windows, a two-buttoned mouse and icons, which no other computer systems at that time had. This formed the way user interfaces were going to be design in the future. The desktop metaphor was also implemented, meaning that the user deal mostly with data files, and that the corresponding application is associated automatically to that data file. Documents could be placed on the desktop, or be filed, or be placed in the out-basket for e-mailing, etc. You could arrange the icons in the order that you want, just as in real life. To simplify for the user, Star used generic commands, that is a small set of commands that could be applied to all data (Move, Copy, Open, Delete, Show, Properties and Same). In order to control the system, the user manipulated graphical elements on the screen, instead of typing commands as in the traditional computer systems then. The icons made it easier to find the files wanted, and provided a familiar way to sort the documents, either filing them or just piling them on the desktop. Star not only used default options, but it hid the other options, so the users do not have to worry about them. Another important quality was the consistency, that is, everything looked and worked the same way throughout the system. The designers of Star also emphasized the graphical design of the desktop, windows and icons. The illusion of manipulable objects, visual order, WYSIWYG, consistent and appropriate graphic vocabulary and an ambition to “match the medium” were some of the principles that concerned the designer.

Both the hardware and the software were developed concurrently for the Star Information System, and important ideas and solutions were taken from MEMEX, the Sketchpad, NLS, Alto, Smalltalk, Bravo, just to mention some of them. The software was not written in Smalltalk as many people think, but in Mesa, an industrial version of Pascal. For the development of Star, Xerox created Systems Development Department, SDD, located both in El Segundo and Palo Alto. Afterwards this proved to be a mistake, together with the lack of paying attention to the industry and consumer demands. In the first version the Star was too expensive and too hard to integrate with new features and applications. This changed with newer versions, called ViewPoint.

Sejarah Microsoft Windows

ejarah Microsoft Windows



Gambar Komputer PC-IBM CompatibleMicrosoft Windows adalah sistem operasi komputer berbasiskan GUI (Graphic User Interface) yang paling banyak digunakan dalam komputer pribadi di seluruh dunia. Sukses ini menjadikan pemiliknya, Bill Gates, menjadi orang terkaya di seluruh dunia mengalahkan kekayaan Sultan Brunei. Namun hanya sedikit orang yang mengetahui sejarah perkembangan Microsoft Windows itu sendiri, dan sedikit juga orang yang mengetahui sistem operasi komputer berbasiskan GUI selain merk Microsoft Windows. Tulisan sederhana ini akan mencoba memaparkan secara singkat tentang perkembangan Microsoft Windows.

Beberapa Versi Windows

MICROSOFT WINDOWS  3.1

  1. Microsoft Windows 1
  2. Microsoft Windows 2
  3. Microsoft Windows 3
  4. Microsoft Windows 3.1
  5. Microsoft Windows 3.11 Workgroup
  6. Microsoft Windows 95
  7. Microsoft Windows 98
  8. Microsoft Windows 2000
  9. Microsoft Windows Me (Millenium)
  10. Microsoft Windows NT (Next Technology)
  11. Microsoft Windows XP (Experience)

HotMat - GRATIS Mouse Pad – Semula harganya $10.99, Biaya Kirim   $5.99, Totalnya $16.98 – Kini GRATIS (FREE!) HotMat - GRATIS Mouse Pad

Windows 1.0

Gambar tampilan MICROSOFT WINDOWS  1.0
Microsoft mulai mengembangkan Interface Manager yang kemudian dirubah namanya menjadi Microsoft Windows bulan September 1981. Walau dalam prorotipe awalnya, menggunakan menu seperti Multiplan (menu muncul dari bawah ke atas), namun tahun 1982 dirubah menjadi pull-down menu (menu menyusur dari atas ke bawah) seperti yang digunakan Xerox Star.

Microsoft akhirnya melepaskan Windows ke pasaran bulan November 1983, setelah sebelumnya saingan Microsoft, VisiOn, TopView, dan Apple Lisa dipasarkan terlebih dahulu. Setelah Microsoft, Digital Research meluncurkan GEM. Microsoft dalam iklannya menjanjikan interface grafis yang mudah digunakan, device-independent graphic dan dukungan multitasking. Walau pengembangan Windows 1.0 ditunda beberapa kali, namun penjualannya dianggap lumayan.

"Windows 1.0" ketika pertama kali muncul dipasaran, masih merupakan produk sistem operasi komputer yang tidak menarik. Tampilannya masih sangat sederhana dan lamban. Awal yang sulit ini diperparah lagi ketika bulan September 1985 para pengacara dari perusahaan Apple Computer, memperingatkan Microsoft karena melanggar hak cipta mereka dari Apple Lisa pada Microsoft Windows 1.0. Sebenarnya Bill Gates, pemilik perusahaan Microsoft, telah berusaha mengajukan lisensi kepada Apple dalam beberapa feature yang digunakan di Microsoft Windows 1.0 dari Apple Lisa, dan perusahaan Apple pun menyetujui. Langkah Bill Gates ini ternyata jitu sekali, seperti langkah sebelumnya yang membeli sistem operasi QDOS dari Seattle Computer Product dan merubah namanya menjadi MS-DOS (Microsoft Disk Operating System) dan keputusan Bill Gates untuk bekerja sama dengan perusahaan produsen komputer raksasa IBM (International Bussines Machine) untuk mengijinkan pemakaian software MS-DOS pada setiap produk komputer pribadi PC-IBM (Personal Computer). IBM pun kemudian melisensi sistem operasi ini dari Microsoft dan merubah nama sistem operasi yang disertakan dalam setiap PC-IBMnya menjadi PC-DOS (Personal Computer - Disk Operating System). Keberhasilan Windows tidak terlepas dari kemunculan program Aldus Page Maker 1.0 for Windows pada bulan Januari 1987, sebuah desktop publishing program yang pertama kali muncul dan benar-benar berbasiskan WYSIWYG (What You See Is What You Get), disusul kemudian dengan kemunculan Corel Draw. Ditahun yang sama, Microsoft juga meluncurkan program untuk menulis, Microsoft Word, dan program spreadsheet Microsoft Excel.


Windows 2.0

Tampilan MICROSOFT WINDOWS  2 Pada tanggal 9 Desember 1987 Microsoft meluncurkan Windows 2.0 yang tampilannya menyerupai sistem operasi pada komputer MacIntosh, yaitu menggunakan icon-icon untuk mewakili suatu program atau file, mendukung penggunaan expanded memory dan tampilan jendela program yang dapat saling tumpang tindih. Perusahaan Apple Computer menyadari kemiripan ini dan lalu pada tahun 1988 mengajukan tuntutan ke pengadilan atas tuduhan melanggar kesepakatan lisensi tahun 1985. Dalam pembelaannya, Microsoft mengklaim bahwa melalui kesepakatan lisensi 1985 lalu berarti juga perusahaan Apple Computer telah setuju untuk memberikan hak kepada Microsoft untuk menggunakan feature-feature yang terdapat pada sistem operasi Apple Lisa tersebut. Setelah pertarungan selama 4 tahun, akhirnya Microsoft berhasilkan meyakinkan pengadilan dan dinyatakan menang. Pengadilan menyatakan Microsoft berhak atas 170 hak cipta kecuali 9 hak cipta lainnya. Namun ke-9 hak cipta lainnya tersebut menurut Microsoft tidak perlu dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta. Bill Gates bahkan mengklaim perusahaan Apple mengambil sejumlah ide-ide tersebut dari sistem operasi berbasiskan GUI yang dikembangkan oleh perusahaan Xerox untuk komputer Xerox Alto dan komputer Star. Nama Microsoft Windows 2.0 kemudian diganti menjadi Windows/286 setelah Microsoft meluncurkan Windows/386.


Windows 3.0

Windows 3.0 dengan kode nama "Chicago" diluncurkan pada tanggal 22 Mei 1990. Windows versi ini mengalami perubahan besar-besaran dengan kemampuan mengakses memory diatas 640 Kb (conventional memory) dan user-interface yang lebih canggih. Program manager baru yang lebih cepat, penggunaan system icon dll. Setahun setelah peluncurannya, telah terjual sebanyak 3 juta copy. Setelah itu semakin banyak perusahaan pembuat software yang membuat softwarenya bisa dijalankan di program Windows. Fasilitas menulis sederhana (Write) dan menggambar (Paintbrush) kini juga lebih ditingkatkan kemampuannya dari versi sebelumnya.

Gambar logo MICROSOFT WINDOWS  3.0


Windows 3.1

Diluncurkan tanggal 6 April 1992, versi ini mempunyai beberapa perubahan signifikan dari versi sebelumnya. Kepopuleran Windows meningkat terlihat dari pemasarannya yang dalam dua bulan saja sudah terjual 3 juta copy. Perubahan dari Windows 3.0 antara lain :
  • mendukung jenis huruf True Type
  • kemampuan multimedia
  • mendukung Object linking and Embendding (OLE)
  • kemampuan mengenali diagnostik kerusakan yang lebih baik
  • kemampuan jaringan

Windows 3.11 / Windows for Workgroup 3.11

Windows for Workgroup 3.11Tidak beberapa lama kemudian Microsoft mengeluarkan versi ini. Tidak ada tambahan fasilitas, namun memperbaiki sejumlah bug (masalah) yang ada yang ditemui pada Windows 3.1, yang pada umumnya berhubungan dengan kemampuan jaringan. Kemudian namanya diubah menjadi Windows for Workgroup 3.11

Dipasarkan bulan November 1992, Windows for Workgroup adalah paket pertama yang ditawarkan dengan dukungan penuh untuk komputer yang terhubungkan dalam suatu jaringan kelompok. Mendukung arus data dengan kecepatan 32-bit untuk mengoptimalkan kemampuan procesor Intel 80386 dan 80486 (pada masa itu processor ini banyak digunakan sebagai processor PC-server). Fasilitas seperti mail antar komputer ditambahkan disamping kemampuan multimedia MPEG-2, sehingga kini komputer dapat juga untuk mendengarkan musik (jika terdapat soundcard pada komputernya) atau menonton VCD (jika terdapat CD-ROM, soundcard, serta jumlah memory video-card dan RAM yang memadai).

Tampilan keluar dari MICROSOFT WINDOWS  3.1


Windows 95

Pada tanggal 24 Agustus 1995, Microsoft akhirnya meluncurkan produk terbaru yang sudah lama ditunggu. Di Amerika dan Eropa, para pembelinya bahkan ada yang harus antri 2 hari sebelum diluncurkan. Dalam 1 hari peluncuran perdananya, Windows 95 telah terjual habis...! Walau masih ada beberapa masalah (bug) hingga diluncurkan edisi perbaikannya (Windows 95A atau 95B), namun Windows 95 tetap dianggap sebagai sistem operasi yang sangat mudah dioperasikan, termasuk protokol TCP/IP yang terintegrasi, mendukung pemakaian nama panjang 32 karakter (sebelumnya DOS hanya 8 karakter). Windows 95 juga tidak memerlukan lagi DOS dalam peng-installannya.

Tampilan Windows 95 yang berbeda dari sebelumnya. Kini menu ditampilkan dari bawah ke atas dan icon ditampilkan merapat ke sisi kiri layar Gambar
Tampilan Windows 95

Program Manager yang dulu terdapat pada Windows 3 dan 3.11 kini digantikan dengan Windows Explorer. Yang unik, Windows 95 menyediakan fungsi Recycle Bin yaitu berfungsi mencatat dan mengembalikan file-file yang dihapus (mengingatkan kita pada fungsi UNDELETE dari DOS dengan segala keterbatasannya). Fasilitas menulis Write kini diganti WordPad yang kompatible dengan Microsoft Word. Menyediakan fasilitas browser internet, yaitu Internet Explorer 3.0, yang akhirnya menyulut perseteruan dengan perusahaan Netscape yang sebelumnya bergerak dibidang ini. Microsoft dianggap berusaha memonopoli software karena I.E 3.0 diberikan secara gratis.
Tampilan Windows Explorer yang menggantikan File Manager di Windows 3.1 Gambar
Tampilan Windows Explorer
pada Windows 95

Mulai Windows versi ini program mengalami perubahan yang total. Selain telah disebutkan di atas, perubahan lainnya yaitu menu sekarang tidak lagi ditampilkan pull down menu tetapi pull-up menu. Menu muncul setelah Anda mengclick icon Start yang terdapat di pojok kiri bawah layar monitor Anda (lihat Gambar 2 diatas). Beberapa produsen keyboard bahkan kini sudah menambahkan tombol berlogo Windows yang mempunyai fungsi sama dengan icon Start, terletak disebelah kanan dan sebelah kiri tombol spacebar.

Walau Microsoft mengklaim program ini dapat dijalankan pada komputer berbasiskan procesor 80386 dengan memory 8 Mb, tetapi pada kenyataannya program akan berjalan lambat. Dibutuhkan komputer dengan procesor minimal 80486 dan memory 16 Mb. Akan lebih baik lagi pada procesor Pentium. Pemasangannya membutuhkan waktu minimal 30 menit atau lebih.

Versi kedua Windows 95, yaitu Windows 95A adalah versi perbaikan dari Windows 95 original yang pertama kali dikeluarkan, tentunya dengan beberapa perbaikan permasalahan (bug) yang terdapat pada Windows 95 original.

 Bentuk MICROSOFT WINDOWS  95

Sedangkan yang terkahir, Windows 95B (dijual retail) dan Windows 95-OSR2 (hanya dipasang pada komputer baru) diluncurkan pada April 1996. Windows 95 lanjut ini mendukung mode FAT-32 untuk akses yang lebih cepat dan ringkas pada harddisk-harddisk berkapasitas besar dan berkecepatan tinggi. Istilah-istilah ini pada akhirnya tidak dikenal luas, bahkan menjadi rancu ketika ketika versi kedua Windows 95 ini dianggap sebagai Windows 97. Kerancuan ini mungkin tidak tanpa disengaja, karena sebelumnya telah terdengar khabar bahwa Microsoft akan meluncurkan versi terbaru dari Windows 95 dengan fasilitas tambahan terbaru, disamping pada tahun 1997 Microsoft pun meluncurkan produk Microsoft Office 97.


Windows 98

Tampilan MICROSOFT WINDOWS 98 Pada tanggal 25 Juni 1998 akhirnya Microsoft meluncurkan Windows 98, pengembangan dari Windows 95, sekaligus menjawab keingintahuan publik akan produk terbaru dari Microsoft. Menyertakan Internet Explorer 4 dan mendukung sistem Universal System Bus (USB), suatu standard input device terbaru di dunia komputer yang kini banyak dibuat. Tampilan Logo MICROSOFT WINDOWS  98Dibutuhkan minimal komputer dengan procesor Pentium dengan memory 32 Mb. Akan lebih baik lagi pada procesor Pentium II. MICROSOFT WINDOWS  98 SEVersi keduanya, Windows 98 SE (Second Edition) diluncurkan setahun kemudian dengan beberapa perbaikan.


Windows 2000

MICROSOFT WINDOWS 2000 Advanced Server Pada Juni 2000 diluncurkan Windows 2000 yang merupakan perkawinan dari Windows 98 yang terkenal user friendly dengan Windows NT (Next Technology) yang terkenal dengan kestabilannya itu. Dengan demikian maka kemampuan Windows 2000 dalam jaringan komputer dapat lebih maksimal, terutama dalam pengelolaan file, set-up dan keamanannya. Menyertakan Internet Explorer 5.0 untuk internet. Terbagi atas 4 model. Untuk pribadi dan perkantoran disarankan memakai Windows 2000 Professional, sementara untuk server disarankan memakai Windows 2000 Server atau Windows 2000 Advanced Server atau Windows 2000 Data Center.

MICROSOFT WINDOWS  2000 Karena menyertakan teknologi yang diambil dari Windows NT, Microsoft mengklaim Windows 2000 lebih crash-proof karena menggunakan manajemen memory protection sehingga program menjadi lebih jarang konflik (atau istilah komputernya : hang).

Dibutuhkan komputer dengan procesor minimal Pentium II dengan memory 32 Mb. Akan lebih baik lagi pada procesor Pentium III dengan memory 64 Mb-128Mb. Pemasangannya membutuhkan waktu + 1 jam, hal ini disebabkan banyaknya fasilitas dan jumlah file yang dipasang. Jika meng-upgrade dari versi Windows 95 atau 98, bisa dipastikan lebih dari 90 menit mengingat Windows 2000 akan mengecek dan mencari terlebih dahulu file-file yang bisa tetap dipakai atau dibuang dari versi sebelumnya.


Windows Millenium (Me)

Beberapa bulan kemudian Microsoft meluncurkan windows untuk komputer pribadi dengan penekanan multimedia yang lebih maju (advanced multimedia) disamping kemampuan yang telah dimiliki seperti pada Windows 2000, namun pengurangan pada kemampuan jaringan kelompok atau LAN / WAN. Microsoft mengatakan Windows Millenium diciptakan untuk mengekploitasi kemampuan multimedia pada processor Pentium III dan Pentium-4 dari Intel, serta kompetitornya prosesor AMD K-7 Athlon serta AMD K-6 Duron dari Advanced Micro Device.


Windows Experience (Xp)

Adalah pengembangan lebih lanjut dari Windows Millenium dan Windows 2000. Walau pada dasarnya Win-Xp tetap merupakan sistem operasi 32-bit, versi Windows-Xp Professional direncanakan disiapkan untuk beroperasi pada level kecepatan 64-bit untuk processor generasi berikutnya buatan Intel dengan nama-kode Ithanium. Windows-Xp dilepaskan ke pasaran pada September 2001 (setahun setelah Win-Me).

Win-Xp benar-benar merupakan perombakan "revolusioner" dari beberapa versi Windows sebelumnya. Misalnya, selain folder My Document, kini juga terdapat folder My Music, My Picture, My Music dengan kemampuan pemutar suara dan video yang lebih banyak dibandingkan versi-versi Windows sebelumnya.

Berikut dibawah ini tampilan terbaru dari Microsoft Windows-Xp :


Mac OS

Mac OS, yang bererti Macintosh Operating System, atau Sistem Pengoperasi Macintosh, adalah sistem pengoperasi komputer Apple untuk komputer Apple Macintosh. Mac OS merupakan sistem pengoperasian pertama yang menggunakan antaramuka pengguna grafik (GUI). Pasukan Macintosh termasuk Bill Atkinson, Jef Raskin dan Andy Hertzfeld.

Terdapat pelbagai pandangan bagaimana Macintosh dibangunkan dan di mana idea asal bermula. Walaupun kaitan antara Macintosh dan projek Alto di Xerox PARC telah luas diperkatakan dalam rekod sejarah, sumbangan awal Sketchpad oleh Ivan Sutherland dan Sistem di Talian (On-Line System) oleh Doug Engelbart tidak kurang pentingnya. Lihat Sejarah GUI, dan Apple v. Microsoft.

Apple sengaja merendahkan kewujudan sistem pengoperasi pada tahun awal kemunculan Macintosh untuk menjadikan Macintosh kelihatan lebih ramah pengguna dan membezakannya daripada sistem lain seperti MS-DOS, yang digambarkan sebagai ajaib (arcane) dan mencabar secara teknikal. Apple mahu Macintosh digambarkan sebagai sistem yang “terus berfungsi” apabila anda menghidupkannya.

Versi

Sistem Operasi Macintosh pada awalnya dikenali sebagai Sistem, seperti “Sistem 6.0.7″ atau “Sistem 7“. Pada awalnya juga dikenali sebagai Kotak Perkakasan “Toolbox”; yang mengandungi himpunan rutin piawaian yang boleh digunakan bagi menggantikan pautan kepada perkakasan komputer itu sendiri.

Pengabstrakan ini yang membenarkan applikasi Mac ditulis untuk satu generasi sistem digunakan pada generasi berikutnya, sebagai contoh: dari Mac Plus kepada Mac II, kepada PowerBook, kepada Power Macintosh. Pada awalnya Apple sengaja mengaburkan kewujudan sistem operasi ini bagi membezakan Mac daripada sistem lain seperti MS-DOS, yang digambarkan sebagai lebih sukar digunakan berbanding Mac. Istilah seperti “sistem” dan “kotak perkakasan (the toolbox)” merupakan cara mudah untuk merujuk kepada perkhidmatan sistem operasi dan Macintosh API seterusnya mengelakkan penggunaan istilah teknikal (technical jargon). Sehingga kemunculan era sistem G3 (yang dikenali sebagai mesin “dunia baru”), sebahagian besar sistem disimpan dalam ROM fizikal pada papan induk, dan juga komponen sistem pada cakera yang menambah, mengesampingkan (override)atau memperbaiki rutin ROM. Tujuannya ialah untuk mengelakkan penggunaan terlalu banyak ruang simpanan dalam cakera liut yang terhad untuk sistem sokongan, kerana komputer Mac yang terawal tidak mempunyai cakera keras. Sebenarnya cuma satu model Mac yang boleh dijalankan (bootable) menggunakan ROM sahaja, iaitu model Mac Klasik 1991.

Sistem 7.5.1 merupakan sistem pertama yang memasukkan logo Mac OS (muka tersenyum (smiley face) biru). Mac OS 7.6 (yang dikeluarkan pada 1996) merupakan sistem pertama yang dinamakan Mac OS kerana wujudnya “klon-klon” Mac, sistem yang hampir serupa daripada syarikat-syarikat lain seperti Power Computing dan Motorola, dan Apple hendak memberitahu dengan jelas bahawa sistem operasiannya merupakan hak milik intelektualnya sendiri.

Sistem Mac OS boleh dibahagikan kepada dua jenis:

  • Mac OS “Klasik”, sistem yang mula-mula dikeluarkan untuk Mac yang pertama pada tahun 1984 hinggalah Mac OS 9.
  • Mac OS X (huruf “X” itu disebut sepuluh, iaitu nombor Roman) yang lebih baru. Mac OS X memasukkan unsur-unsur BSD Unix, OpenStep, dan Mac OS 9. Sistem tahap rendah asasnya, Darwin yang berasaskan Unix, merupakan sumber terbuka.

[Sunting] Mac OS Klasik

Mac OS klasik dikenali sebagai satu sistem yang tidak mempunyai sebarang baris perintah (command line); merupakan sistem yang menggunakan antara muka pengguna grafik (IU) sepenuhnya. Dipuji kerana senang untuk digunakan, sistem ini juga dikritik kerana menggunakan kerjasama multitugas (cooperative multitasking), ketiadaan pengurusan ingatan, dan kecenderungan pertelingkahan tambahan/sambungan. “Tambahan” adalah perisian yang ditambah kepada sistem pengoperasi, untuk memberikan fungsi tambahan - seperti rangkaian kerja (networking) - atau sokongan kepada perkakasan tertentu. Sesetengah sambungan tambahan mungkin tidak akan berfungsi dengan betul antara satu sama lain atau mungkin perlu ditambah mengikut urutan tertentu. Menyelesaikan masalah tambahan Mac OS boleh menjadi satu proses cuba jaya yang memakan masa yang panjang.

Mac OS juga memperkenalkan Sistem Fail Hierarki (Hierarchical File System), sebagai satu cara inovatif penyususnan fail. Satu fail pada DOS atau Unix merupakan jujukan bait (byte), yang memerlukan aplikasi mengetahui bahagian bait mana yang mewakili kod dan bahagian mana yang mewakili grafik atau data yang lain, Fail Mac mempunyai dua bahagian yang berlainan. Sebagai tambahan kepada cuaran data, yang merupakan ulangan bait, terdapat juga akar cuaran resource fork yang mengandungi data yang sudah disusun seperti menu, grafik, bunyi, dan segmen kod. Satu fail applikasi mungkin hanya mempunyai sumber yang tidak mengandungi bahagian data. Fail teks mungkin mengandungi teks dalam bahagian data dan maklumat stail pada sumbernya, jadi applikasi yang tidak mengenal maklumat stail tersebut masih boleh membaca teks yang disimpan. Walaupun kaedah ini mempunyai beberapa kelebihan, Mac OS tidak dapat digunakan bersama-sama sistem-sistem pengoperasian lain yang tidak menggunakan sistem Mac OS; contohnya, apabila sesuatu fail disalin daripada Mac kepada DOS atau Unix, akar cuarannya akan dibuang.

Menjelang akhir 1990-an, telah disedari bahawa teknologi era 1980-an ini telah melangkaui hayatnya, dengan kewujudan sistem-sistem pengoperasian multitugas baru yang lebih stabil.

[Sunting] Mac OS X

Rencana utama: Mac OS X

Mac OS X mambawakan pengurusan memori ala-Unix dan pre-emptive multitasking kepada platform Mac. Pengurusan memori yang jauh lebih baik membolehkan lebih banyak perisian berjalan serentak dan hampir menghapuskan kemungkinan sesuatu perisian meruntuhkan perisian lain. Ia juga adalah Mac OS petama memasukkan baris arahan, walaupun tidak dapat dilihat kecuali apabila penggunanya melancarkan perisian “terminal”.

Ramai peminat Mac OS asal menerima OS X, tetapi terdapat beberapa yang mengkritiknya sebagai lebih susah dan kurang mesra pengguna daripada Mac OS asal.

Computer Supported Collaborative Research (CSCR)

CSCR merupakan bidang baru terkait riset masyarakat HCI. CSCR merupakan kelanjutan dari pendahulunya, yaitu Computer Supported Collaborative Work (CSCW) dan Computer Supported Collaborative Learning (CSCL). Keduanya ini merupakan subyek riset HCI hampir sepuluh tahun yang lalu.

Gambar berikut menampilkan kedudukan dari ketiganya (merupakan bagian dari HCI)

Gambar CSCR 1

Perbedaan utama antara CSCW dan CSCL yaitu bahwa CSCW dikarakteristikan oleh “kebutuhan akan ruang kerja (workingspace)” sedangkan CSCL membutuhkan ruang kerja dan ruang belajar (learningspace)

Workingspace adalah domain tempat aktivitas-aktivitas berikut berlangsung: communication space, scheduling space, sharing space, dan product space.

Learning space adalah domain yang memuat seluruh aspek workingspace ditambah dengan aktivitas berikut: reflection space, social space, assessment space, tutor space, dan administration space

Perbedaan utama antara CSCR dan CSCL adalah bahwa suatu rekord penuh dari seluruh interaksi antar partisipan merupakan tool penting dan dibutuhkan untuk mengevaluasi kontribusi setiap anggota dalam suatu collaboratiob group yang nanti dapat menentukan “suatu share modal yang adil (a fair capital share) apabila proyek riset berjalan dengan sukses.is successful.

CSCR membutuhkan Workingspace, Learningspace, dan aktivitas-aktivitas berikut: knowledge space, publication space, privacy space, publication space, negotiation space.

compare

(Sumber VH-Hoare)

Human Computer Interaction - HCI


Interaksi Manusia – Komputer

Oleh: Ir. Emir M. Husni, M.Sc., Ph.D. Komputer dan alat – alat yang terkait dengannya harus didesain dengan mempertimbangkan bahwa manusia, yang memiliki perintah spesifik dalam pikirannya, ingin menggunakan komputer dan alat – alat terkait sedemikian rupa sehingga dapat sepenuhnya membantu pekerjaan keseharian mereka. Untuk dapat melakukan hal tersebut, orang – orang yang mendesain sistem ini harus mengetahui bagaimana caranya memikirkan perintah – perintah yang akan diberikan oleh pengguna nantinya, serta bagaimana caranya menterjemahkan pengetahuan tersebut ke dalam sistem yang dapat diproses. Komputer dan alat – alat yang terkait dengannya harus didesain agar:

  1. Sesuai dengan perintah – perintah yang diberikan
  2. Mudah digunakan
  3. Memberikan umpan balik bagi performansi
  4. Menampilkan data dalam format yang sesuai dengan penggunanya
  5. Sesuai dengan prinsip – prinsip ergonomi dalam perangkat lunak

Apa yang dimaksud dengan HCI? HCI melibatkan desain, implementasi, dan evaluasi dari sistem interaktif dalam konteks perintah dan pekerjaan pengguna (user)§ Dengan pengguna (user), kita dapat mengartikan pengguna individual, sekelompok pengguna yang bekerja bersama, atau pengguna yang berurutan dalam sebuah organisasi yang masing – masing berhadapan dengan suatu bagian dari pekerjaan atau proses.§ Dengan komputer, kita mendefinisikan setiap teknologi, mulai dari desktop komputer secara umum sampai sistem dalam skala besar dari komputer, sistem pengontrol proses atau sistem yang terbangun di dalamnya. § Dengan interaksi, kita mendefinisikan setiap komunikasi antara pengguna (user) dan komputer, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Siapa yang terlibat dalam HCI

  • Ergonomics for the user’s physical capabilities

  • Computer science & engineering to be able to build the necessary technology

  • Business to be able to market it

HCI dapat dipastikan merupakan sebuah subyek yang multidisiplin. Desainer ideal dari sebuah sistem interaktif seharusnya memiliki keahlian dalam berbagai topik: ilmu pengetahuan psikologi dan kognitif,

sosiologi, ilmu dan teknologi komputer, dan lain – lain. Kita ingin mendukung sudutpandang multidisiplin dari HCI, namun kita juga memiliki pendirian sebagai seorang ilmuwan komputer. Tujuannya adalah agar dapat menjadi multidisiplin namun tetap praktis. Kita fokuskan khusus pada ilmu komputer, psikologi, dan keilmuan kognitif sebagai pembahasan utama, dan aplikasi keilmuan – keilmuan tersebut pada desain. Disiplin ilmu yang lain akan dibahas hanya untuk memberikan masukan yang relevan. Teori dan HCI Tidak ada teori secara umum dan khusus mengenai HCI yang dapat disajikan di sini. Ada tiga isu utama yang kita perhatikan: manusia, komputer, dan pekerjaan yang dilaksanakan. Begitu juga dengan HCI, interface yang bagus dan cantik secara artistik akan sangat menyenangkan dan dapat merampungkan pekerjaan yang dibutuhkan, sebuah perkawinan antara seni dan ilmu pengetahuan yang menghasilkan sebuah kesuksesan secara menyeluruh. Fokus utama dari desain:

  1. Perbaikan/penentuan yang cepat
  2. Berpikir seperti seorang pengguna (user)
  3. Berani mencoba
  4. Melibatkan pengguna (user)
  5. Diulang

Referensi:Human—Computer Interaction 2nd ed., A. Dix, J. Finlay, G. Abowd, R. Beale. (Diambil dari catatan kuliah Magister Teknik Elektro ITB)

Mendisiplinkan Karyawan dengan Biometrik


Tuhan menciptakan manusia dengan memiliki keunikan-keunikan tersendiri. Bagian-bagian tubuh manusia tidak ada yang sama antara satu sama lain. Oleh karena itulah bagian-bagian tubuh manusia seringkali digunakan untuk mengetahui identitas seseorang.

Tak heran apabila sejak beberapa abad yang lalu sidik jari digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi. Contohnya adalah VOC yang di masa zaman penjajahan kerap menggunakan sidik jari sebagai tanda yang sah dalam melakukan proses authentifikasi dengan tujuan-tujuan tertentu. Sampai kini sidik jari masih kita gunakan dalam hal-hal yang berkaitan dengan proses authentifikasi seperti pembuatan KTP, SIM, dan lain-lain.

Seperti halnya sidik jari, tubuh kita juga memiliki bagian-bagian lain yang memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh orang lain. keunikan-keunikan tersebut menimbulkan gagasan bagi manusia untuk memanfaatkannya sebagai identitas diri. Seiring perkembangan teknologi, manusia menggunakan teknologi yang secara otomatis dapat mendukung dalam proses identifikasi seseorang. Teknologi inilah yang kita kenal dengan biometrik (teknologi semi konduktor). Biometrik merupakan metode untuk mengenali seseorang berdasarkan karakter fisik maupun perilakunya.

Saat ini ada banyak perusahaan yang mengembangkan teknologi biometrik untuk digunakan di perusahaan-perusahaan. Salah satu perusahaan ternama yang mengembangkan teknologi biometrik adalah International Biometric Group. IBG merupakan perusahaan yang menyediakan solusi dan jasa biometrik. Sejak 1996, IBG telah menjalankan bisnis untuk keamanan jaringan dan sistem identifikasi.

Baru-baru ini, IBG mengeluarkan Biometrics Market and Industry Reports 2007-2012 yang menyajikan analisis mengenai aplikasi dan teknologi biometric di pasar global. Hasilnya menunjukkan bahwa teknologi biometrik menggunakan AFIS/Live Scan paling banyak digunakan dengan prosentase 33,6%. Sementara itu teknologi biometrik sidik jari atau biasa kita kenal dengan Fingerprint menempat urutan kedua dengan 25,3%.

Meskipun biometrik sistem yang tersedia di pasaran dapat menggunakan berbagai bagian tubuh mulai dari tekstur wajah, suara, retina, iris dan denyut jantung, namun hand scanner dan finger scanner merupakan tipe yang paling banyak digunakan perusahaan-perusahaan untuk absensi.

Mengenai hal ini, Anil Jain, seorang professor dari Michigan State University yang menjalankan the school’s biometric research program dan memiliki hak paten penggunaan fingerprint mengatakan bahwa hand geometry machine atau mesin identifikasi menggunakan tangan lebih banyak digunakan untuk absensi kehadiran

karena teknologi ini sudah tersedia sejak 25 tahun yang lalu. Beberapa perusahan besar di Amerika Serikat yang menggunakan hand scanner diantaranya bergerak di bidang industri rumah sakit dan laboratorioum seperti Merck, Bristol-Myers Squibb, Pfizer dan DuPont. Ada juga nama-nama restoran ternama seperti McDonald’s, Burger King, Dunkin’ Donuts dan Papa John’s Pizza.

Sementara itu, fingerprint scanner yang merupakan teknik yang nomor dua paling banyak digunakan untuk absensi digunakan oleh perusahaan-perusahaan seperti IBM, Hertz, Disney, TJ Maxx, Nordstrom, GAP, Office Depot, dan lain-lain. Selain itu the Transportation Security Administration baru-baru ini juga memasang fingerprint scanner untuk 55.000 lebih karyawannya yang dipasang di lebih dari 450 bandar udara di seluruh Amerika Serikat.

Mmeskipun kebanyakan perusahaan sedang berjalan untuk mengotomatisasi timekeeping system namun biometrik masih digunakan dalam jumlah persentase yang kecil dalam pengumpulan data dan waktu kehadiran. Hal itu berdasarkan 2006 payroll benchmark research dari The Hacket Group dimana 33% perusahaan masih menggunakan paper time cards untuk absensi dan kehadiran karyawan.

Mencegah Penipuan

Teknologi biometrik saat ini cukup popular dan digunakan banyak perusahaan di berbagai industri. Bila dahulu biometrik lebih identik digunakan di instansi pemerintahan dan industri yang membutuhkan high-security system, saat ini perusahaan-perusahaan seperti pabrik, restoran, rumah sakit, laboratorium dan lain-lain mulai menggunakan biometrik menggantikan absensi manual atau kita kenal dengan mesin ‘ceklokan’, magnetic strip ID card sampai barcode.

Teknologi ini ibarat senjata bagi perusahaan untuk mendisiplikan karyawannya. Kedisiplinan merupakan faktor penting untuk terciptanya SDM yang berkualitas. Sehingga biasanya perusahaan akan memberikan perhatian pada hal-hal yang bisa meningkatkan keberhasilan secara efektif dan efisien. Untuk itu, salah satu paramater yang digunakan adalah kemampuan para karyawan untuk masuk kantor pada waktunya. Dengan adanya teknologi ini, praktis HRD akan terbantu ketika memantau jam keluar masuk karyawan.

Meskipun selain biometrik masih ada sistem absensi lain yang berbasis teknologi, namun sayangnya sisetm-sistem tersebut memiliki kelemahan tersendiri. Contohnya absensi menggunakan magnetic card. Oknum-oknum karyawan dapat dengan mudah melakukan kecurangan dengan menitipkan kartu absennya pada teman yang datang lebih awal, untuk kemudian minta diabsenkan. Dengan biometrik sistem, kemungkinan ini bisa direduksi meskipun tidak tertutup pula kemungkinan lain dari karyawan untuk melakukan kecurangan.

Romy Robb, payroll administrator di the Hilton Waterfront Beach Resort di Huntington Beach, California, seperti dikutip SHRM beralasan bahwa system ini mudah digunakan. Karyawan tidak harus menggunakan kartu absensi dan mencegah karyawan untuk ‘titip absen’. Ternyata tak hanya itu manfaat yang bisa diperoleh dari biometrik sistem. Selain untuk absensi, biometric system juga dapat diintergrasikan ke HR technology system seperti kompensasi dan payroll. Dengan berbagai kelebihannya, biometrik sistem tampaknya akan menjadi pilihan bagi perusahaan-perusahaan di berbagai industri.

Tas Berteknologi Biometric

Selama ini, tas merupakan salah satu barang yang penting dibawa ketika bepergian. Kita bisa menyimpan berbagai benda di dalamnya. Tapi, tas tidak memiliki tingkat keamanan tinggi. Siapa pun bisa membuka untuk melihat isinya.


Dengan adanya tas biometric temuan Louise Wilson, keamanan terjamin. Tas ini dilengkapi dengan biometric reader device (alat pembaca sidik jari) yang terletak di bagian pojok bawah. Di sana terdapat kotak hitam berukuran kurang lebih 5 cm. Bagian ini berfungsi untuk men-scan sidik jari pemilik.

Teknologi yang digunakan pada tas ini sama dengan teknologi biometric umumnya. Ketika sidik jari diidentifikasi dan hasilnya cocok, lampu hijau akan menyala dan tas terbuka. Bila tidak cocok, lampu akan menyala merah sebagai tanda penolakan.

Untuk sumber energi, tas ini menggunakan sebuah baterai yang bisa diisi ulang. Ketika habis tinggal ditancapkan saja. "Saya sudah mengenal teknologi biometric sejak lama. Dan, saya berusaha untuk mengaplikasikan dalam sebuah gadget yang dapat digunakan setiap hari," ujar Wilson. Pilihannya jatuh pada tas.

"Seorang wanita membawa seluruh ’hidup’-nya dalam tas mereka. Jika sampai hilang, kemungkinan sebagian ’hidup’-nya akan terganggu. Nah, tas biometrci ini akan sangat berguna sekali jika digunakan di tempat-tempat ramai. Misalnya, di tempat perbelanjaan dan kendaraan umum," kata lulusan London’s Brunel University ini. (top/cnn)

sumber : jawapos.com

Tingkat Keamanan Makin Ketat dengan Teknologi yang Tepat[3]

X-Ray
Barang apa yang sedang dibawa? Sekali lagi, membuka tas seseorang bukanlah tindakan yang sopan. Karena ada beberapa bawaan yang sifatnya sangat pribadi. Dan tindakan menggeledah tas bukanlah hal yang tepat dilakukan. Meskipun atas nama keamanan. Jika memang ingin meningkatkan kemanan sebuah gedung, maka pihak pengelola gedung harus rela mengeluarkan kocek lebih mahal. Misalnya dengan menggunakan teknologi X-Ray. Dengan teknologi X-Ray, seseorang tidak perlu lagi merasa sungkan. Karena untuk
bawaan tertentu tidak akan terdeteksi. Misalnya saja pembalut atau kondom.

X-Ray bukanlah teknologi baru. Kehadirannya sudah lama digunakan oleh masyarakat, khususnya bagi mereka yang pernah melakukan pemeriksaan menyeluruh di rumah sakit. Kemampuannya dalam melihat jauh lebih ke dalam dimanfaatkan dunia kedokteraan untuk menelaah lebih jauh tentang apa yang terjadi pada bagian dalam tubuh manusia.

Namun ternyata, sinar X ini tidak hanya mampu menelaah komponen dalam tubuh manusia, melainkan juga mampu menelaah isi sebuah tas. Baik tas kecil sampai tas besar sekalipun.

Kemampuannya inilah yang kemudian dilirik oleh pelaku sistem keamanan untuk kemudian digunakan sebagai bagian dari komponen penjaga keamanan. Seperti halnya dengan sinar X dalam duania kedokteran. Sinar X yang digunakan untuk sistem keamanan juga memiliki radiasi. Hanya saja, radiasinya bukan membahayakan si pemilik barang, melainkan barang yang sedang diperiksa. Salah satu yang sangat rentan terhadap radiasi sinar X adalah film. Lembaran film kamera manual sering rusak bila terkena radiasi sinar X.

Namun, lain dengan sekarang. Radiasi yang digunakan sinar X untuk pemeriksaan tidak lagi setinggi dulu. Kini sinar X yang biasa digunakan di bandara contohnya sudah aman untuk digunakana pada film.

Namun bukan berarti boleh diletakkan dalam bagasi pesawat sebab sinar X yang memeriksa bagasi umumnya menggunakan radiasi yang lebih tinggi. Mengingat tumpukan barang yang diperiksa jauh lebih banyak.

Dengan sinar X, setiap jenis barang memiliki warna berbeda. Misalnya bahan organik dengan bahan bukan organik akan tampil dengan warna berbeda. Begitu pula halnya dengan barang yang mengandung metal. Bukan berarti barang organik luput dari perhatian. Umumnya, petugas operator X-Ray sudah mendapatkan pendidikan untuk membedakan bahan organik yang dapat berfungsi sebagai bom atau bukan.

CT Scan
Selain sinar X yang diarahkan searah saja, ada alat keamanan lain yang tidak kalah canggihnya, yaitu CT Scan (computer tomography scanner). Teknologi ini menggunakan beberapa sinar X sekaligus untuk memeriksa seluruh dimensi setiap barang. Dengan CT Scan Anda tidak hanya memeproleh gambaran mengenai isi tas saja, melainkan lengkap dengan ukuran dan berat masing-masing perangkat yang ada dalam tas tersebut. Bila ada sebuah perangkat yang berat atau bentuknya tidak sesuai dengan fungsinya, maka komputer akan memperingati petugas operator CT Scan.

Proses pemeriksaan dengan CT Scan lebih lama ketimbang X-Ray. Namun, data yang dihasilkan memang lebih lengkap. Sebaiknya penggunaan CT-Scan hanya dilakukan untuk orang-orang atau bawaan yang sangat mencurigakan saja. Jangan sampai terjadi antrian yang tidak berarti pada pintu masuk.

RFID
Lain di bandara lain pula di pertokoan. Saat ini keberadaan teknologi labeling sudah sangat canggih. Dengan menggunakan label berfrekuensi radio, tidak perlu lagi khawatir produk dari supermarket tersebut kecurian. Karena setiap barang atau produk yang melewati batas akan membuat alarm berbunyi.

Teknologi mana yang akan digunakan? Terserah yang mana saja, asalkan menyesuaikan dengan keadaan. Bila memang ingin menggunakan sebagai security sebuah ruangan atau sebagai absensi, kartu dengan cip sidik jari cukup baik.

Namun bila akan menggunakannya untuk memeriksa pengunjung toko Anda atau gedung Anda, sebaiknya carilah teknologi yang sopan. Mungkin sinar X dapat menjadi jawabannya. Jangan menggunakan metal detector jika yang dicari bukanlah benda tajam. Atau dengan tidak sopan menggeledah tas pengunjung toko atau gedung Anda.

Tingkat Keamanan Makin Ketat dengan Teknologi yang Tepat[2]

Menurut sistemnya biometrics sendiri terbagi atas tiga macam, yaitu:

1. Sistem yang menyimpan data langsung pada alat.
Dengan sistem ini, data akan disimpan pada media penyimpanan yang berada dalam alat detektor. Jika sewaktu-waktu mesin harus di-reset atau dikembalikan ke posisi awal, maka data yang ada dapat saja ikut terhapus. Sehingga petugas harus meng-input ulang. Jika data yang dimasukkan sangat banyak tentu akan sangat merepotkan, lain halnya bila data tidak terlalu banyak. Biometrics dengan sistem ini sangat cocok untuk diterapkan pada sebuah alat tertentu yang tidak digunakan oleh banyak orang atau untuk untuk melindungi sebuah ruang khusus, yang juga tidak diakses oleh banyak pengunjungnya.

2. Sistem yang menyimpan data pada jaringan.
Sistem yang kedua memanfaatkan jaringan untuk menyimpan datanya. Sistem yang kedua sangat efektif bagi aplikasi yang memang dipergunakan untuk banyak user. Misalnya saja untuk data absen karyawan atau siswa. Bentuk fisik yang ditampilkan oleh alat juga tidak perlu terlalu besar. Karena data tidak akan diproses langsung pada alat. Melainkan dikirim dahulu ke sebuah jaringan baru kemudian diproses dan disimpan. Sistem ini memang membutuhkan waktu lama.

Tetapi cukup efektif untuk data yang besar. Karena tidak akan terkena risiko data hilang pada saat proses reset pada alat harus dilakukan.

3. Sistem yang menyimpan data pada sebuah chip.
Sistem yang terakhir ini menggunakan media tambahan berupa chip untuk menyimpan data si pemilik ID. Sehingga untuk menggunakannya seseorang harus membawanya. Untuk sistem yang terakhir ini, akan sangat efektif diterapkan untuk yang memiliki pengguna sangat banyak atau bila alatnya hendak diletakkan di tempat umum. Misalnya saja untuk keamanan di mesin ATM atau hanya sekadar sebagai ID masuk dalam sebuah gedung.

Sedangkan bagian tubuh yang saat ini sudah mulai digunakan sebagai ID atau password adalah:

- Sidik Jari
Ini adalah bagian tubuh yang penggunaannya sangat populer baik sebagai ID maupun sebagai password. Sensor yang digunakan untuk men-scan sidik jari sangat bervariasi. Ada sensor yang hanya dapat memeriksa satu sidik jari saja ada yang dapat memeriksa lebih dari satu sidik jari.

Luka pada sidik jari dapat mengakibatkan sidik jari sulit dideteksi. Namun, bukan berarti tidak bisa. Selama luka tersebut tidak terlalu dalam ada beberapa sensor yang masih dapat
mengenalinya. Tentu saja sensor-sensor dengan ketajaman seperti ini akan lebih mahal harganya ketimbang sensor sidik jari dengan ketajaman biasa.

Penerapan sidik jari sebagai bagian dari sistem keamanan kini sudah se makin luas. Bahkan saat ini sudah ada mouse yang penggunaannya membutuhkan sidik jari penggunanya.

- Geometris Tangan
Lain sidik jari lain pula yang dimaksud dengan geometris tangan atau yang dikenal juga dengan bentuk tangan. Nilai-nilai yang menjadi bagian dari datanya adalah, ukuran tangan, bentuk telapak tangan, sampai bentuk dan ukuran masing-masing jari. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi geometris tangan berbeda dengan sensor yang digunakan untuk mendeteksi sidik jari. Cara pengambilan sampel juga lebih rumit, karena harus dilakukan dari berbagai perspektif. Oleh sebab itu, biometrics ini dianggap lebih akurat dan lebih sulit untuk dipalsukan datanya. Namun, proses pengaksesan juga akan berjalan lebih lama. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan menggunakan sistem ini untuk ruangan yang terbuka atau untuk aplikasi yang dimanfaatkan oleh banyak orang (seperti absensi).

- Mata
Mata manusia sangat unik. Meskipun secara kasat mata, setiap bola mata manusia hampir sama. Ada dua bagian yang kerap menjadi bagian dari biometrics mata, yaitu retina dan iris mata. Iris mata lebih mudah penggunaannya dibandingkan dengan retina mata. Untuk menganalisis retina mata, seorang pengguna harus menatap pada fokus yang telah ditentukan dan proses analisis juga tidak akan dapat dilakukan bila user menggunakan kaca mata.

Lain halnya dengan iris mata. Teknologi dengan iris mata tidak sesulit retina mata. User tidak perlu menatap lurus ke fokus. Dan pengguna kaca mata masih dapat dikenali.

- Bentuk Wajah
Teknologi biometrics yang menganalisis bentuk wajah sudah juga digunakan di beberapa tempat. Salah satunya bandara. Perangkat yang difungsikan sebagai sensor untuk teknologi ini umumnya adalah kamera CCTV biasa. Dan sistem yang digunakan adalah sistem yang datanya disimpan dalam sebuah jaringan. Sedangkan proses kerjanya adalah sebagai berikut. Gambar yang diperoleh oleh kamera CCTV secara otomatis akan diolah oleh komputer yang terhubung langsung dengan data kepolisian. Setiap wajah yang lewat akan dilihat kecocokannya dengan data yang ada pada jaringan. Jika ada kemiripan, maka nyala alarm akan berbunyi dan memberi tahu kepada petugas.

Untuk menggunakan bentuk wajah sebagai bagian dari sistem keamanan, sampel yang diambil harus lengkap, artinya pengambilan sampel harus dilakukan dari berbagai arah. Sama halnya seperti pada penggunaan geometris tangan.

- Suara
Gelombang suara juga dapat dijadikan identitas yang unik. Namun sayangnya, untuk yang satu ini keadaan sekitar sangat mempengaruhi. Sehingga untuk menerapkannya harus benar-benar di ruangan atau lingkungan yang tidak ramai. Dan semakin tinggi toleransi yang dimiliki oleh sebuah sensor akan membuat harga sensor akan semakin tinggi.

Metal Detector
Ini adalah alat yang paling sering ditemui masyarakat belakangan ini sejak merebaknya isu terror bom di Indonesia. Di mana-mana petugas keamanan baik gedung kantor sampai tempat hiburan dan belanja sibuk menenteng-nenteng alat berwarna hitam. Alat ini biasa ditempelkan pada barang bawaan pengunjung. Untuk mengetahui apakah pengunjung membawa barang berbahaya atau tidak. Selain dengan alat semacam pentungan berwarna hitam, kadang pengunjung juga harus melewati sebuah alat yang menyerupai gawang kecil. Bila pengunjung mengantongi perangkat berbahan logam atau metal seperti ponsel, maka alat itu akan berbunyi nyaring sekali. Begitu juga dengan alat berwarna hitam yang
menyerupai pentungan tersebut.

Alat ini dikenal juga dengan sebutan metal detector. Fungsinya adalah untuk mengetahui keberadaan komponen logam atau metal yang berada pada targetnya. Pada tempat-tempat tertentu, keberadaan metal detector memang membantu kemanan gedung. Namun, apa yang diamankan oleh metal detector? Tidak lain adalah semua komponen yang mengandung logam. Mulai dari benda tajam seperti pisau, gunting, penggaris sampai pena, dan ponsel. Semuanya akan memancing bunyi sebuah metal detector.

Jika untuk melindungi sebuah tempat dari pengunjung yang membawa sebuah bom. Alat keamanan ini dapat dikatakan kurang efektif, karena bahan kimia tidak akan dapat terdeteksi oleh alat ini. Dan pada umumnya, bom terbuat dari campuran bahan kimia.

Dalam melakukan proses deteksi, metal detector menggunakan kawat tembaga sebagai pengumpan sinyal. Bila sinyal tersebut bertabrakan dengan logam, maka akan terjadi medan magnet yang menyebabkan echo (gema) yang panjang.

Namun, keberadaan metal detector sendiri kini tidak lagi dapat dijadikan satu-satunya komponen keamanan. Karena sangat sering apa yang dibawa oleh pengujung digeledah. Hal ini tentu saja mengganggu hak privasi seseorang. Oleh sebab itu, bila sebuah institusi ingin menjaga keamanan tempatnya tanpa harus melanggar hak privasi pengunjungnya, maka ia harus menyediakan sebuah alat deteksi lain yang lebih sopan. Salah satu contohnya X-Ray.

Tingkat Keamanan Makin Ketat dengan Teknologi yang Tepat [1]

Tingkat keamanan yang tinggi tidak selalu ditandai oleh jumlah petugas kemanan yang semakin banyak. Justru terletak dari teknologi yang digunakan. Bila petugas keamanan bertambah banyak, tapi penjahat semakin pintar menyamarkan diri dan barang bawaannya, tetap saja dapat terjadi kejahatan.

Penjahat dari hari ke hari sudah semakin pintar. Banyak kejahatan yang dilakukan menggunakan teknologi canggih. Bahkan tidak jarang berlomba dengan teknologi kemanan itu sendiri. Misalnya saja sebuah virus yang menyerang komputer Anda. Semakin hari semakin buas. Dan program antivirus pun semakin hari juga semakin canggih berusaha untuk selalu menandingi. Begitu pula dengan virus yang semakin hari juga terus dikembangkan untuk menggagalkan satu antivirus dengan antivirus yang lain.

Begitu pula penjahat semakin canggih alat kemanan, cara kerja mereka pun semakin canggih dan lihai. Sayangnya, di Indonesia tingkat kemanan yang sangat ketat jarang sekali ditemukan kecuali pada tempat-tempat tertentu saja. Misalnya, bandara, kantor konsulat, atau gedung-gedung khusus. Kebanyakan pihak kemanan sebuah gedung hanya menerapkan pemeriksaan alakadarnya atau sekadar formalitas dengan alat metal detector. Yang terkadang aktif terkadang mati. Bahkan yang terkadang sangat mengganggu kenyamanan adalah seseorang diminta untuk memperlihatkan isi tasnya pada petugas keamanan. Padahal hal ini sebenarnya dapat dihindari. Dengan teknologi yang tepat, tidak hanya tingkat kemanan yang meningkat, melainkan pengunjung juga akan merasa lebih nyaman.

Perangkat apa saja sebenarnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemanan? Banyak sekali dengan menggunakan kamera CCTV atau mungkin dengan menggunakan sinar X. Sedangkan untuk keamanan tempat-tempat tertentu, dapat saja menggunakan teknologi biometrics yang kini sudah mulai marak digunakan. Sebagian dari teknologi tersebut memang masih tergolong cukup mahal. Tapi untuk melindungi sesuatu yang snagat berharga, rasanya nilai teknologi tersebut tidak akan terlalu berarti.

CCTV
CCTV adalah teknologi yang cukup konvensional yang sudah lebih dulu hadir. Dengan kamera CCTV yang sangat mungil, seorang petugas kemanan dapat memantau keadaan. Dan bila ada kejahatan terjadi, rekaman pada CCTV cukup dapat dijadikan barang bukti. Oleh sebab itu, keberadaan CCTV banyak digunakan pada tempat-tempat yang rawan akan kejahatan pencurian seperti supermarket, dan mesin ATM.

Bentuk kamera yang semakin hari semakin kecil membuatnya sangat fleksibel untuk diletakkan di mana saja. Belum lagi instalasi CCTV tidak terlalu sulit. Bahkan, jika diinginkan kini juga sudah tersedia CCTV yang tidak menggunakan kabel.

Keberadaan CCTV sebagai alat keamanan kadang menyulitkan kadang tidak. Untuk kemanan yang butuh pantauan ketat, tentu akan membutuhkan kehadiran SDM sebagai operator atau petugas pemantau. Sedangkan bila CCTV hanya digunakan sebagai alat dokumentasi atau bukti di kemudian hari. Petugas operator hanya perlu merekamnya.

Biometrics
Teknologi biometrics adalah teknologi kemanan yang menggunakan bagian tubuh sebagai identitas. Dunia medis mengatakan bahwa ada berapa bagian tubuh kita yang sangat unik. Artinya, tidak dimiliki oleh lebih dari satu individu. Contohnya saja sidik jari atau retina mata. Meskipun bentuk atau warna mata bisa saja sama, namun retina mata belum tentu sama. Begitu juga dengan suara dan struktur wajah. Bagian-bagian unik inilah yang kemudian dikembangkan sebagai atribut keamanan.

Sebagai bagian dari teknologi keamanan, biometrics memiliki dua fungsi sekaligus yang dapat dijalankan terpisah maupun secara bersamaan. Yang pertama sebagai pencatat ID atau sebagai alat verifikasi (password).

Teknologi biometrics hampir dapat diterapkan di mana saja. Mulai untuk melindungi sebuah barang tertentu dari akses yang tidak diinginkan, seperti komputer. Sampai untuk melindungi sebuah ruangan yang ramai dari orang-orang tertentu. Misalnya, untuk mengetahui keberadaan teroris atau penjahat lain di bandara.

Cara kerja teknologi keamanan yang satu ini hampir sama dengan teknologi keamanan lain yang sangat bergantung kepada sensor. Sendor yang digunakan pada teknologi biometrics cenderung mahal dan semakin akurat ketajamannya maka akan semakin mahal.

Selain sensor, bagian yang tidak kalah penting dari biometrics adalah data. Bagaimana Anda menyimpan data pada sebuah sistem sangat penting. Sebab biometrics adalah teknologi yang bergantung kepada data. Bila data yang disimpan tidak aman atau lengkap, kemungkinan adanya penyusup ke system ini akan lebih besar.

PC Media.co.id

300 Paspor Sistem Biometrik Terdeteksi Ganda


TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Hamid Awaluddin mengatakan,
setiap warga negara Indonesia bisa mengurus paspor di 103 tempat. Namun, kata dia, sejak proses pembuatan paspor menggunakan sistem biometrik sedikitnya ditemukan 300 paspor ganda.

Menururnya, proses pengurusan paspor selama ini terlalu rumit karena harus sesuai kartu penduduk di mana diterbitkan. Dengan sistem biometrik, diberi kemudahan karena bisa mengurus paspor di 103 tempat pengurusan paspor yang tersebar di Indonesia. "Selama ini, kalau mau urus paspor harus di daerah di mana kartu tanda penduduknya diterbitkan," jelasnya.

Kelebihan sistem biometrik, menurutnya, tidak bisa lagi pengurusan paspor ganda, karena data pribadi mereka telah tercatat secara otomatis. Sebanyak 300 pengurusan paspor ganda yang berhasil dideteksi sedang diproses kelemahannya.

Irmawati

Paspor Biometrik

Ada beberapa hal yang berbeda kita saya dan keluarga mengurus perpanjangan paspor ke Kantor Imigrasi Bogor satu minggu yang lalu. Pertama, tidak seperti lima tahun yang lalu, anak di bawah umur kini tidak lagi menumpang paspor orang tuanya, dan harus dibuatkan paspor tersendiri. Menurut petugas Kantor Imigrasi, hal ini sudah berlangsung sejak satu tahun yang lalu.

Dan yang kedua adalah penggunaan teknologi biometrik yang menurut hasil pencarian di Internet sudah berlangsung sejak bulan Februari yang lalu. Menurut Wikipedia, Paspor biometrik mengandung informasi digital yang disimpan pada sebuah chip RFID yang dilengkapi dengan media penyimpanan EEPROM sebesar minimal 32 KB. Data digital yang terkandung di dalam paspor ini meliputi data sidik jari, foto dan hasil pemindai retina. Walaupun demikian, pada saat kami melakukan aplikasi, hanya data foto dan sidik jari kami yang diambil petugas.

Karena proses pengambilan data untuk kami bertiga memakan waktu lebih dari satu jam, maka saya punya banyak waktu untuk memperhatikan apa yang terjadi di layar komputer petugas. Foto diambil dengan menggunakan kamera digital Canon yang terhubung ke komputer. Petugas kemudian mengarahkan kamera dan mengklik tombol “Ambil Gambar” (kira-kira seperti itu). Setelah itu perangkat lunak akan mentransfer foto dan menampilkannya di layar. Petugas kemudian merampingkan foto (cropping) dan perangkat lunak akan mencoba untuk melakukan pengaturan warna secara otomatis. Terkadang proses ini tidak seperti yang diinginkan sehingga petugas perlu melakukan pengaturan secara manual. Pada akhir proses, perangkat lunak sepertinya mendeteksi apakah gambar sudah sesuai ketentuan: perangkat lunak akan menampilkan tanda x pada kedua mata dan mulut jika gambar diterima. Jika tidak sesuai, maka gambar akan ditolak oleh sistem dan petugas terpaksa melakukan pemotretan ulang.

Setelah itu, dilakukan pengambilan sidik jari yang dilakukan pada komputer yang sama. Petugas menggunakan sebuah perangkat pembaca sidik jari untuk satu per satu membaca sidik jari dari kesepuluh jari kami.

Proses pengambilan gambar dan sidik jari memakan waktu sekitar 10 menit untuk saya dan istri saya. Yang menjadi persoalan sangat besar adalah pengambilan gambar dan sidik jari anak saya yang masih berusia 4 bulan. Pengambilan gambar si kecil pertama kali dilakukan dengan menggendong si kecil di depan kamera oleh ibunya. Menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk mengalihkan perhatian si kecil agar matanya tetap menatap kamera :D.

Perangkat lunak yang digunakan sepertinya memiliki fitur yang didesain untuk kondisi seperti ini. Proses pengambilan gambar untuk anak kecil dilakukan sebanyak enam kali berturut-turut, dan setelah itu petugas mengambil gambar terbaik dari enam gambar tersebut. Mungkin karena kurangnya pengalaman petugas, tidak ada satu pun dari keenam gambar tersebut yang diterima oleh komputer, padahal petugas sudah berkali-kali mengulangi proses perampingan dan pengubahan warna.

Akhirnya petugas senior turun tangan, dan kami terpaksa mengulangi pengambilan gambar dengan kondisi si kecil yang sudah semakin lelah. Kini pengambilan dilakukan tidak dengan menggendong di depan, tapi dengan menegakkan si kecil di samping ibunya. Setelah 17 kali pengambilan, akhirnya komputer dapat menerima gambar si kecil. Mungkin program komputer mendeteksi bagian pinggir dari gambar untuk melihat apakah gambar memenuhi syarat atau tidak. Dalam posisi digendong, bagian atas dari gambar dipenuhi oleh wajah ibunya, dan bukan warna latar belakang biru.

Pengambilan sidik jari juga merupakan tantangan tersendiri. Anak kecil memiliki refleks untuk menggenggam ketika tangannya menyentuh sesuatu dan pengambilan sidik jari tentunya tidak dapat dilakukan dalam posisi menggenggam. Tetapi paling tidak komputer tidak lagi berulah pada tahap ini :).

Walaupun sudah terkomputerisasi, setelah itu kami juga harus melakukan pengambilan sidik jari model lama yang menggunakan tinta. Mungkin Kantor Imigrasi belum sepenuhnya yakin dengan sistem baru ini, dan tetap menjalankan tahap ini selama proses transisi. Lagi-lagi masalahnya adalah si kecil :). Tetapi tidak terlalu menjadi masalah, karena untuk anak kecil hanya perlu pengambilan sidik jari jempol kedua tangan. Sedangkan untuk orang tuanya dilakukan pengambilan terhadap kesepuluh jari.

Jumlah waktu yang dihabiskan untuk melakukan pengambilan gambar dan sidik jari untuk kami bertiga adalah lebih dari satu jam :D. Akibatnya, proses pengambilan untuk orang-orang di belakang kami menjadi sangat terganggu :).

Yang mengherankan adalah bahwa pada dokumen tingkat Internasional ini masih bisa ditemukan saalh keitk™ penggunaan Bahasa Inggris yang sederhana. Karena tidak dapat membubuhkan tanda tangan, maka pada kolom tanda tangan paspor anak saya diberi stempel yang bertuliskan “Unable to signed” :-?.

Sekarang saya sudah dua kali membuat paspor tapi belum pernah ke luar negeri satu kali pun :D. Dan si kecil sekarang mendapatkan paspor pertamanya.


Diberdayakan oleh Blogger.